Puisi Ini Debaran Jiwaku Padamu
Akan Kupersembahkan Jika Dewi Mau
Dari Sini Aku Bawa Kenangan Duka
Akan Kugantung Disetiap Persinggahan
Mungkinkah Kini Ada Kebaikan dihatimu
Seusai Mengelus Pelangi Jatuh Dimatamu
Meski Aku Menderita
Kenapa Aku Masih Mengharapkannya
Aku Ingin Melihat Dia Walau Hanya Sekejap Mata
Semua Telah Nyata
Aku Telah Jatuh Cinta Padamu
Saat aku berkenalan Denganmu
Tak Perlu Bimbang Dan Ragu
Kau akan Kucinta Sampai Akhir Hidupku
Ungu Yang Kau Pilih Tak Seindah Biru Yang Kupunya
Tapi Cinta Putihku Hanyalah Untuknya
Karna Bagiku Dirimu Adalah Teman Terbaik Yang Kupunya
Sejak Pertama Kumengenalmu
Aku Takluk Oleh Senyumanmu
Sampai Kau Benar-Benar Berada Disisiku
Rangkai Katamu Lekat Dibiduk Hati
Tatap Tak Berdayamu Menghujam Ulu Hati
Haruskah Terdiam Atau Tergenggam
Sayatan Itu Pedih Dikeheningan
Cinta Itu
Seperti Bunga Mawar Indah Namun Menyakitkan
Seperti Bunga Melati Harum Namun Membosankan
Seperti Senja Dipagi Hari Elok Namun Sesaat Saja
Tak Ada Yang Bisa Menggantikanmu Dihati
Semua Kenangan Kita Terlalu Indah Takkan Terhapus Begitu Saja
Walau Kini Kau Bukan Milikku Lagi
Biar Kujaga Dengan Mimpi Dan Penantian Abadi
Jangan Kau Katakan Hatiku terbuat Dari Batu
Hingga Sulit Kuberkata I Love U
Terlalu Sedikit cinta Yang Slalu
Terlalu Banyak Yang Dimau
Palsu Penipu Perayu Karna
Aku Pernah Tersenyum Meski Aku Terluka
Karna Kuyakin Tuhan Tak Menjadikannya Untukku
Aku Pernah Menangis Kala Aku Bahagia
Karna Kutakut Kebahagiaan Ini Akan Sirna Begitu Saja
Aku Pernah Bersedih Kala Aku Bersamanya
Karna kutakut Kehilangan Dia Suatu Saat Nanti
Dan Aku Pernah Tertawa Kala Kita Berpisah
Karna Cinta Tak Harus Memiliki
Dan Aku Yakin Tuhan Pasti Menyiapkan Satu Cinta Lain Untukku
Yang Pasti Lebih Indah Dari Yang Dulu
Cinta Karna Nafsu Akan Segera Layu
Cinta Karna Harta Akan Segera Musnah
Jika Cinta Tlah Datang Tak Seorang Bisa Menahan
Cinta Adalah Bagian Paling Ajaib Dari Penciptaan Manusia
Ia